Kamis, 31 Mei 2012

Tugas Bagas Manajemen


Tugas Untuk Memenuhi Syarat Ujian Manajemen

Oleh:
Bagas Triko Wardhana
A01001403/2C

Merubah Sikap Pribadi Kita Untuk Menuju sukses

Merubah Sikap Kita Untuk Menjadi SuksesSuatu kesuksesan memiliki banyak definisi dan
variasi tolok ukur. Beberapa dari kita meyakini, bahwa kesuksesan berarti mencapai posisi tertinggi di kantor, variasi lainnya bermakna memiliki kecukupan finansial tertentu. Ada sebagian lagi mewujudkan kesuksesan sebagai sebuah predikat penghargaan dari kolega dan khalayak atas prestasinya. Dari bermacam definisi dan tolok ukur itu, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa kesuksesan merupakan pencapaian impian melalui sebuah proses terstruktur dan terencana. Contohnya, si A mendefinisikan sukses jika dia mampu mencapai manajer pemasaran di tempat kerjanya. Usaha untuk “memuluskan” kesuksesan tersebut, A memutuskan untuk belajar kembali di institusi pendidikan S2 dan mengikuti beberapa seminar pemasaran. Tentu saja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik itu material dan sikap pribadinya. Bentuk material berupa dana dan waktu merupakan hal yang pasti harus dipersiapkan, lalu perlu juga ditunjang dengan sikap pribadi dalam menyikapi proses pencapaian kesuksesan itu sendiri.

Merujuk kepada Jennie S. Bev yaitu seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator bertempat tinggal di San Francisco Bay Area dan merupakan seorang Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim “ketat” Amerika. Beliau mengedepankan 10 unsur kepribadian seorang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses.



Sikap itu adalah sebagai berikut :

1. Keberanian untuk berinisiatif.
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terknenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang! Seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss Universe, Online University bernama TrumpUniversity.com, bahkan di negara asalnya boneka Donald adalah sebuah icon dan produk laris selain buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.

2. Tepat waktu
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.

3. Senang melayani dan member
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan memberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Dan, keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus saja! Tetapi, setidaknnya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.

4. Membuka diri terlebih dahulu
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius, betul tidak?

5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru. Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan bervisi sama dengan menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses itu semakin terbuka lebar.

6. Senang mempelajari hal-hal baru
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik? Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.

7. Jarang mengeluh
Profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.” Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).

8. Berani menanggung resiko
Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi bukan? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.

9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat)
Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.

10. “Comfortable in their own skin”
Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri. Sikap dasar orang sukses tersebut di atas barangkali dapat menjadi cerminan dan memuluskan langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan, tinggal kita yang memutuskan.


Menetapkan tujuan yang jelas dan fokus memberikan pengaruh yang amat besar dalam proses kita meraih keberhasilan dalam kehidupan profesional kita. Dibawah ini kita akan mendiskusikan sejumlah aspek yang layak diperhatikan ketika kita merumuskan sebuah tujuan.
Tujuan yang Positif dan tidak rumit
Jaga tujuan anda selalu positif, singkat dan tidak rumit. Akan mudah untuk menyimpan tujuan yang jelas dalam pikiran kita. Mereka akan menjadi bagian dari diri kita. Kita akan secara otomatis memfokuskan energi dan usaha kita dalam mencapainya. Kita akan terus berjalan dalam arah yang tepat.
Tujuan yang terukur
Ungkapkan tujuan anda dalam istilah yang spesifik dan terukur dengan baik. Semakin spesifik kita dalam membuat tujuan, semaikin mudah bagi alam bawah sadar kita untuk menjalankannya. Tujuan yang spesifik akan membantu kita mengidentifikasi semua peluang yang ada dan sumber bantuan untuk mewujudkannya.
Tujuan yang dapat dicapai (achievable goals)
Buat tujuan anda dapat tercapai dengan usaha tertentu. Jika suatu tujuan terlalu sulit, tidak akan ada artinya kita memberikan tenaga yang banyak untuknya. Karena kita tahu kita tidak akan bisa menjangkaunya. Pada sisi lain jika tujuan terlalu mudah, kita mungkin tidak akan tertantang untuk berusaha dengan sungguh-sungguh. Disini, kita mungkin tidak akan dapat mencapai standar kinerja yang mungkin dapat kita capai. Tujuan yang bagus adalah yang realistik dan pada saat yang bersamaan menantang.
Target Waktu
Tentukan target waktu. Target waktu memberikan rasa urgensi dan meningkatkan ketepatan tujuan kita. Itu semua juga membantu kita membagi tujuan yang besar ke dalam sub tujuan yang lebih kecil, dengan setiap sub-tujuan memiliki target waktu yang lebih terinci. Hal ini memberikan kemudahan bagi kita dalam melacak perkembangan kita dalam proses meraih tujuan. Batas waktu (deadlines) dapat menjaga kita untuk ‘berada dalam jalur’ dan mendorong kita kearah tujuan kita.

SIKAP YANG HARUS DIHINDARI UNTUK MENUJU SUKSES
Ketika anda mencoba untuk berkembang, sangatlah mudah untuk jatuh lebih dari satu kali dan membuat diri anda terluka dalam perjalanan menuju kesuksesan, kebahagiaan, dan semua hal yang ingin anda raih. Tentunya terdapat beberapa lubang dalam yang harus anda perhatikan dan berhati-hati tentu saja.
Di bawah ini merupakan 9 kesalahan yang sering dilakukan ketika anda sedang berkembang. Saya telah melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Bahkan lebih dari satu kali. Description: :)
Dengan sharing saya ini, harapan saya semoga anda tidak jatuh ke lubang yang sama seperti yang saya alami.
Sekarang marilah kita bahas 9 kesalahan tersebut :

1. Berpikir Bahwa Anda Telah Mengetahui Segalanya
Hal ini merupakan masalah besar dan dapat menghentikan perkembangan diri anda untuk waktu yang cukup lama. Pikiran-pikiran seperti: “Saya mengerti bagaimana hal-hal bekerja di dunia ini. Saya tidak membutuhkan salesman itu untuk meningkatkan kualitas hidup saya. Mereka tidak memiliki sesuatu yang baru yang bisa mereka tawarkan. Hanya orang-orang putus asa yang membutuhkan buku tersebut. Ini hanya masalah kesadaran diri saja.”
Pemikiran dan sikap semacam inilah yang akan membuat anda sulit untuk berkembang. Ketika anda membaca buku-buku pengembangan diri dari penulis seperti Anthony Robbins, Brian Tracy atau Stephen Covey; anda akan menyadari dengan cepat bahwa nasihat terbaik yang mereka berikan tidak sepenuhnya berhubungan dengan kesadaran diri. Bahkan, seringkali nasihat yang mereka berikan bertolak belakang dengan kebenaran yang selama ini kita peroleh dari pelajaran-palajaran di sekolah, media dan orang-orang lain di sekitar kita.

2. Dipusingkan Oleh Hal-Hal Yang Sedang Tren
Pola pikir seperti poin pertama diatas tidak sepenuhnya salah. Terdapat banyak salesman yang menawarkan banyak hal pada anda diluar sana. Dan karena penulis atau pembicara motivasi paling sukses memahami bagaimana caranya untuk berkomunikasi, terdapat banyak teknik penjualan high-pressure yang bisa anda peroleh dengan membaca buku-buku pemasaran. Teknik seperti menawarkan bingkisan kecil dan gratis bagi konsumen, atau dengan mengatakan bahwa hanya ada 500 buah produk sejenis dan tawaran ini hanya berlaku 1 minggu.
Namun meskipun beberapa teknik pemasaran terkesan sangat optimistis atau cenderung agresif, bukan berarti produk yang ditawarkan tidak memiliki nilai. Bedakan antara teknik penjualan dengan produk yang ditawarakan.
Menurut saya, mulailah dengan merk-merk atau produk-produk yang memiliki ulasan yang baik. Lakukan sedikit penelitian melalui google dan carilah informasi mengenai produk tersebut.

3. Tidak Mengambil Tindakan
Berpikir bahwa dengan membaca buku atau blog akan mengubah hidup anda secara otomatis merupakan pemikiran yang keliru. Pengetahuan tanpa tindakan tidak akan menghasilkan apapun. Dan hanya andalah yang bisa merubah diri anda sendiri. Orang lain bisa memberi anda nasihat, dukungan, serta motivasi. Namun pada akhirnya, anda harus mengambil tindakan.
Jika anda mengalami masalah dengan mengambil tindakan, seringkali hal ini disebabkan oleh rasa takut, anda perlu mengunjungi situs saya ini.

4. Menyerah
Ketika anda mengalami kegagalan pertama kali, kedua atau ketiga, anda biasanya berpikir “Hal ini tidak ada artinya. Inilah diri saya dan saya tidak dapat berubah. Saya harus membiasakan diri saya berpikir bahwa saya memang seperti itu.”
Jangan menyerah. Satu atau lima atau 20 kegagalan tidak akan ada artinya dalam jangka panjang. Anda harus gagal supaya anda menguasai sesuatu dan berkembang.
Description: http://img1.imagepad.us/i/00026/7olr25m0240g_t.jpg
5. Khawatir terhadap atau mendengarkan perkataan orang lain
Anda mungkin takut orang-orang akan bereaksi negatif terhadap perubahan yang anda lakukan, dan mereka memang cenderung berbuat demikian. Mungkin mereka berbuat demikian karena mereka khawatir anda akan menjauhi mereka dan akan kehilangan anda selamanya. Atau mungkin juga mereka tidak ingin anda berubah karena perubahan tersebut akan membuat mereka merasa diam di tempat. Mereka mungkin juga memberikan anda sejumlah opini negatif terhadap perkembangan diri anda; bahwa semua yang anda lakukan hanyalah sia-sia, buang waktu dan kehidupan nyata sangatlah berbeda dibandingkan dengan yang tertulis di buku.
Jika anda menemui jalan buntu, hal ini mungkin karena anda merasa anda memerlukan persetujuan dari orang lain dan anda harus mulai melepaskan diri dari pengaruh orang-orang ini. Jika tidak, anda akan selamanya hidup dalam bayang-bayang orang lain dan anda tidak akan pernah berkembang.

6. Bereksperimen Dengan Cara Anda Sendiri
Bereksperimen dengan materi perkembangan diri anda; tidak berkomitmen untuk mempelajari atau mempraktekkan serta mengembangkannya secara konsisten sebagai bagian keseharian anda. Mungkin anda merasa perubahan yang sedang anda coba lakukan terlalu sulit, atau tidak layak untuk anda lakukan, sehingga anda tidak berkomitmen untuk melakukannya.
Sulitkah melakukan perubahan tersebut? Terkadang ya. Namun saya merasa bahwa pertumbuhan memiliki lebih banyak nilai positif dibandingkan dengan negatif, dan saya berpendapat bahwa dari sudut pandang orang awam – orang yang belum mengikuti program pengembangan diri apapun – terkesan bahwa orang-orang yang sedang mencoba untuk melakukan perkembangan diri terlihat lebih bekerja keras, mengeluarkan lebih banyak uang dan waktu dibandingkan jika anda melihat dari sisi orang yang mencoba melakukan perubahan tersebut. Kerja keras bukanlah sesuatu yang sulit jika anda merasa anda berkembang dan menyukai apa yang sedang anda kerjakan.
Apakah perubahan tersebut layak untuk dilakukan? Tentunya perubahan tersebut lebih baik dibandingkan dengan alternatif lain; hanya berlarian kesana kemari setiap hari dan dipenuhi dengan kemarahan, stress dan kurangnya penghargaan diri.
Kunci bagi semua hal dalam kehidupan adalah konsistensi dan kesabaran. Berkomitmenlah untuk perkembangan diri anda.

7. Memiliki Ekspektasi yang Tidak Beralasan
Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya informasi. Kadang dalam jumlah informasi serta kualitas informasi yang anda miliki. Ketika pertama kali anda memulai, anda mungkin merasa bahwa hanya dengan membaca sebuah buku akan menyelesaikan semua masalah anda. Tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang bisa anda peroleh akan membuat anda kecewa dan seperti seorang pecundang tanpa alasan yang baik, hingga akhirnya anda menyerah.
Salah satu metode yang saya gunakan untuk mengeluarkan diri saya dari kondisi tersebut adalah dengan mengembangkan kebiasaan “mengkonsumsi” materi motivasi setiap saat, baik dalam bentuk buku, blog atau CD audio. Saya membangun perpustakaan kecil milik saya sendiri dan mengisinya dengan materi-materi pengembangan diri.
Mendengarkan kembali sebuah CD milik Andrie Wongso misalnya tidak hanya membuat saya termotivasi lagi, tapi juga menyediakan saya dengan solusi atas masalah saya. Kebiasaan ini – dikombinasikan dengan tindakan – akan memperjelas hal-hal yang anda inginkan, metode apa yang terbaik bagi anda dan semua peluang serta batasan dalam perkembangan diri anda.

8. Kegagalan Untuk Atau Tidak Berkeinginan Untuk Memahami Diri Anda Sendiri
Untuk mengubah diri anda; anda harus memahami proses yang terjadi di dalam diri anda. Bagaimana emosi anda bekerja, ego anda bekerja, bagaimana pengalaman masa lalu serta kebiasaan anda dapat mempengaruhi anda. Serta apa yang bisa anda lakukan mengenai hal-hal tersebut. Bagaimana anda bisa membantu diri anda sendiri. Bahkan jika anda berusaha mengubah bagian diri anda yang benar-benar ingin anda ubah.
Jadi menurut pendapat saya, jangan hanya berpegang pada 1 orang guru serta 1 pemikiran. Bacalah buku atau dengarkan materi-materi lain yang berasal dari penulis ternama untuk memperluas wawasan anda dan memberikan anda sejumlah solusi atas masalah-masalah anda.
Cobalah menjadi lebih mawas diri; sadari proses yang terjadi dalam diri anda ketika anda menjadi marah, merasa depresi, cemburu atau iri hati. Cobalah untuk bertindak berbeda dari yang biasa anda lakukan.
Daripada mengambil tindakan seperti yang biasa anda lakukan, terapkanlah apa yang telah anda pelajari untuk menangani kebiasaan anda. Jika anda gagal – sama halnya dengan kebanyakan orang, paculah terus diri anda – luangkan waktu untuk menganalisa mengapa anda merasakan atau melakukan tindakan negatif tersebut.
Jika anda tidak memiliki kendali atas tindakan anda, akan sangat sulit untuk membantu diri anda dan orang lain. Anda akan menemukan solusi yang tidak efektif, menjadi tidak bersemangat, dan pada akhirnya berhenti untuk terus berkembang.

9. Tidak Mengambil Tanggung Jawab Atas Diri Anda Sendiri
Hal ini sangatlah penting. Jangan salahkan orang lain. Andalah yang dapat melakukan perubahan tersebut.
Itulah 9 hal yang dapat menghambat perkembangan diri anda dan saya yakin masih banyak ha-hal lainnya. Namun saya akan tambahkan poin-poin lain pada lain kesempatan.


DAFTAR PUSTAKA

go-blogtop.blogspot.com/.../sikap-
strategimanajemen.net
www.ukmsukses.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar