Kamis, 31 Mei 2012

TUGAS UAS KEWIRAUSAHAAN


Kebahagiaan Dan Kesuksesan

PENDAHULUAN
Psikolog terkenal William James mengatakan, "Penelitian terbesar dari
generasi saya adalah bahwa manusia dapat mengubah hidupnya dengan mengubah sikapnya." Intinya sikap adalah hal kecil yang dimulai dari hati, yang dapat membuat perubahan besar dalam kehidupan seseorang.
Sesuatu yang terjadi dalam hidup kita sebagian besar dipengaruhi apa yang
dominan menguasai hati dan pikiran kita. Ketika hati dan pikiran didominasi
sesuatu keinginan, kita akan semakin fokus pada hal tersebut. Hal ini
melahirkan energi dan motivasi yang kuat mengarahkan kita menjadi apa yang kita pikirkan. Menurut psikoanalisanya Sigmund Freud, dorongan atau energi dari arah dalam diri ini tercipta karena adanya "unconcius mind" atau
pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar inilah yang mendorong
"inner power" untuk mewujudkan apa yang kita pikirkan.
Banyak orang kurang menyadari kemampuannya memahami bagaimana proses berpikir dan mengendalikan hati dan pikirannya. Akibatnya mereka menjadi budak atau hamba dari hati dan pikirannya. Bukannya memimpin hati dan pikirannya, malahan seumur hidupnya dikendalikan oleh hati dan pikirannya sendiri. Maka kalau ingin menjadi pemenang, mulailah mengubah keyakinan keberhasilan, kesuksesan, disebabkan faktor dari dalam diri kita. Yang menciptakan itu semua adalah hati dan pikiran kita. Berbagai faktor luar lainnya tidaklah mencerminkan diri pribadi kita. Hati dan pikiran yang ada dalam diri itulah yang mengidentifikasikan diri kita. Itulah mengapa
menyalahkan faktor luar diri adalah sikap kurang bijaksana.
Mengendalikan hati dan pikiran kita sendiri, artinya kita dapat mengarahkan
hati dan pikiran pada hal-hal positif dan indah tentang kesuksesan, sehingga
itulah yang akan kita dapatkan. Semakin kuat keyakinan sukses mendominasi
pikiran, akan dapat mengubah sikap kita. Sikap yang berubah dapat mengubah perilaku hidup kita. Perilaku hidup berubah, akan mendorong perubahan kinerja kita. Kinerja yang berubah pada akhirnya dapat merubah hidup kita benar-benar menjadi seorang pemenang.Intinya, semakin keras keyakinan sukses, semakin keras usaha kita mewujudkannya dan semakin sulit untuk menyerah.Kedisiplinan inilah yang mendorong keberhasilan seseorang menjadi seorang pemenang. 

TUJUAN
1.      Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
2.       Mengendalikan hati dan pikiran kita sendiri, artinya kita dapat mengarahkan
hati dan pikiran pada hal-hal positif dan indah tentang kesuksesan, sehingga
itulah yang akan kita dapatkan
3.      Mempelajari bagaimana cara meraih kesuksesan
MATERI
Ada pendapat yang mengatakan bahwa suatu kepribadian yang dimiliki seseorang itu tidak mungkin bisa diubah. Ada juga yang mengatakan bahwa untuk mengubah karakter pribadi seseorang, akan membutuhkan waktu sepanjang hidup orang tersebut. Di negeri China bahkan ada sebuah peribahasa yang cukup lucu, menyatakan bahwa mengubah karakter pribadi seseorang itu, diibaratkan seperti mengasah sebuah tongkat besi sampai menjadi sekecil jarum jahit. Membuat sebuah jarum kecil dengan cara mengasah sebuah tongkat besi tentu saja membutuhkan waktu lama, disamping itu juga butuh tekad, keuletan, semangat juang, komitmen pribadi yang benar-benar tangguh; sehingga suatu saat sebuah tongkat besi akan benar-benar menjadi sebuah jarum kecil. Yah - itulah sebuah kenyataan sesungguhnya tentang mengubah suatu watak atau karakter pribadi, yang memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Saya sendiri sangat tidak setuju jika ada pendapat bahwa karakter pribadi seseorang tidak bisa berubah.Kalau memang ternyata seseorang tidak pernah berubah karakter dirinya menjadi lebih baik, meskipun dia telah mengikuti berbagai acara seminar ataupun pelatihan-pelatihan pengembangan diri; maka sebenarnya bukan karena kesalahan seminar ataupun pelatihannya, tetapi orang tersebut memang tidak mau berubah, tidak mau meluangkan sedikit waktu dan tenaganya untuk membuatnya berubah lebih baik.Saya yakin, bahwa suatu sikap mental atau karakter pribadi seseorang pasti masih bisa diubah, meskipun itu tentu saja membutuhkan waktu dan usaha yang benar-benar harus luar biasa prima. Satu hal kebenaran mendasar yang perlu Anda pahami, yaitu: karakter pribadi ataupun sikap mental pasti bisa diubah. Orang tidak pernah terlalu tua atau terlalu muda untuk bisa mengubah kepribadiannya lebih positif, lebih baik; dan memulai hidup baru dengan lebih produktif, kreatif, inovatif serta berani mengambil resiko dalam meraih keinginan dan cita-citanya.

Seorang bayi sejak di dalam kandungan pasti sudah akan menerima banyak sekali pengaruh, baik yang berasal dari zat gizi yang dikonsumsi oleh ibunya; maupun dari sikap mental sang ibu selama mengandungnya. Setelah sang bayi lahir ke dunia ini, pengaruh-pengaruh yang akan menyerangnya semakin bertambah besar dari segi kuantitatif maupun kualitatifnya.

Semasa kita masih kanak-kanak, sampai menjadi dewasa seperti ini; sering masih terbayang dengan jelas sekali bagaimana perjalanan hidup kita, pertumbuhan diri kita, yang tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar kita, khususnya pengaruh dari sikap orang tua kita sendiri dan orang-orang yang sangat dekat hubungannya dengan kita. Masih segar dalam ingatkan kita, bagaimana orang tua kita begitu sayangnya kepada kita; sehingga tanpa mereka sadari, sikapnya yang terlalu menyayangi diri kita itu sebenarnya justru membelenggu kebebasan kita untuk mengekspresikan jati diri kita sendiri.

Sikap orang tua yang over protective itulah pada gilirannya akan membelenggu jati diri kita sesungguhnya; sehingga kita tidak bisa menjadi diri kita sendiri. Anda sendiri tentu masih ingat, orang tua Anda seringkali melarang Anda untuk melakukan kegiatan atau aktivitas yang Anda senangi.Jika kegiatan atau aktivitas Anda memang berbahaya, itu bisa dimaklumi.Tetapi pada kenyataannya, seringkali orang tua melarang anaknya melakukan sesuatu hanya sebagai suatu "kebiasaan melarang" saja.Orang tua sering salah dalam mempersepsikan sebuah bentuk "larangan", dengan tidak menyadari dampak negatif dari larangan-larangan itu dikemudian hari pada si anak tersebut.

Contoh larangan itu, misalnya: ketika si anak ingin mandi sendiri, dilarang dengan alasan nanti tidak bisa bersih badannya; ketika si anak mau membeli pensil di toko sebelah rumah, juga tidak boleh sendirian, khawatir uangnya jatuh dan hilang; saat si anak ingin menghidupkan radio sendiri, orang tua juga tidak memperbolehkan dengan alasan cari frekuensi gelombangnya nanti tidak bisa pas, atau khawatir anaknya kena "strum". Larangan-larangan inilah, pada dasarnya sebenarnya adalah "tidak percaya" kepada kemampuan si anak, pada gilirannya akan membuat si anak pada masa dewasa nanti menjadi seorang yang juga "tidak percaya" pada dirinya sendiri. "Rasa tidak percaya diri" ini akan terus melekat pada diri anak tersebut sampai dia dewasa nanti.

Selain bentuk larangan-larangan, banyak orang tua suka mengungkapkan "kepasrahan yang berlebihan" terhadap kondisi yang ada pada diri mereka kepada anak-anaknya. Contoh bentuk "kepasrahan yang berlebihan" ini bisa Anda lihat sebagai berikut: suatu ketika lewat di depan rumahnya sebuah mobil mewah dan tentunya harganya mahal sekali, lalu si anak berkata dengan takjub kepada orang tuanya, "Pa-Ma, mobil itu bagus sekali ya. Coba kita punya".Orang tuanya menjawab, "Itu bukan hak kita, nak. Mobil kita cukup yang begini saja, nggak perlu mewah, itu bukan rezeki kita, itu rezekinya orang lain". Sewaktu jalan-jalan melewati sebuah kompleks perumahan mewah, lagi-lagi si anak berkata, "Mewah dan indah sekali rumah ini ya, seandainya kita juga punya", langsung si orang tuanya menyahut, "Kita sudah diberi rezeki oleh Tuhan segini, ya harus diterima dan disyukuri. Jangan tergiur dengan milik orang lain. Hidup ini sudah ada yang mengatur". Begitulah kurang lebih contoh bersikap dari orang tua yang "terlalu pasrah", "nrimo ing pandum" dengan apa yang sudah dimilikinya.

Secara tidak disadari sikap pasrah yang berlebihan dari orang tua ini akan benar-benar meresap ke dalam pikiran si anak; dan menjadi sebuah pola berpikir di masa depannya, nanti pada saat dia dewasa. Bersyukur atas karunia Tuhan memang harus, tetapi terlalu pasrah atas apa yang diperolehnya merupakan sebuah sikap yang berlebihan; karena ini akan mengembangkan sifat dan sikap inferior di dalam diri kita, sebuah sikap yang memandang rendah diri sendiri, tidak percaya kepada diri sendiri; dan itu akan menghambat kesuksesan.

Masih ada lagi sikap orang tua yang juga kurang proporsional sebenarnya, tetapi ini juga sudah menjadi kebiasaan umum.Sikap itu adalah suatu sikap yang cenderung menakut-nakuti si anak. Suatu contoh, misalnya: "Jangan ke lapangan itu, nanti ada ularnya". "Awas, di sungai itu ada hantunya"."Hati-hati kalau gelap, banyak roh halusnya"."Jangan begitu, nanti bisa salah".Dan masih banyak lagi bentuk ungkapan orang tua, yang pada dasarnya adalah juga tidak percaya pada si anak tersebut, karena over protective terhadap anaknya.

Pernyataan-pernyataan orang tua yang cenderung menakut-nakuti inipun akan berdampak negatif pada perkembangan mental dan emosi si anak sampai dewasa kelak. Pada akhirnya anak itu sampai dewasanya menjadi selalu gampang takut untuk melakukan sesuatu, bahkan mungkin bisa menjadi suatu paranoid; suatu bentuk ketakutan yang berlebihan dan tidak beralasan logis. Pada gilirannya, si anak menjadi sosok pribadi yang selalu "tidak percaya diri", pribadi yang mudah goyah pendiriannya; pribadi yang selalu "gamang" dalam menentukan sikap, yang mana hal tersebut jelas-jelas akan menjadi penghalang dan penghambat terbesar dalam meraih cita-citanya di masa depan. Cara pendekatan orang tua yang salah seperti tersebut, benar-benar akan meresap ke dalam pikiran bawah sadar si anak, yang pada akhirnya berperan membentuk karakter pribadi dan sikap mentalnya.

6 Cara Meraih kebahagiaan dan Kesuksesan Dalam Hidup
1. Jangan pernah membandingkan diri anda dengan orang lain, terimalah diri anda apa adanya.

Salah satu penyakit terbesar yang paling membunuh kebahagiaan adalah membandingkan diri dengan orang lain, hanya satu yang kita dapat dari hal ini, kita merasa tak puas dengan diri kita atau merasa superior, tidak ada yang lain, namun lebih sering kita merasa tak puas dengan diri sendiri. Jose Mourinho, pelatih tersukses dan terbaik saat ini yang mempunyai sifat agak arogan pun berkata “aku tidak suka membandingkan diriku dengan orang lain, karena aku akan selalu kalah” dia berkata seperti ini karena mengetahui bahwa kita sering kali membandingkan kelemahan kita dengan kelebihan orang lain. Terimalah dirimu apa adanya, kita semua unik. jika anda telah menerima diri anda, dan tahu di mana anda sekarang berdiri, anda akan masuk ke dalam kenyataan, dan anda akan tahu kemana anda ingin menuju.
2. Temukan Potensimu, Passionmu.
Ini adalah salah satu hal terpenting dalam hidup. Tuhan menciptakan kita dengan unik, lingkungan dan sistem pendidikan kita mendoktrin agar kita semua sekolah, mengambil jurusan di universitas dan bekerja pada bidang yang mudah mencari uang, uang adalah komoditas panas di dalam persepsi mereka, tapi tahukah anda, bahwa orang-orang yang bekerja di bidang yang biasa seperti orang-orang umumnya, pun akan mendapat penghasilan seperti orang-orang umumnya? benar? so buat apa menderita bekerja di bidang yang tidak kita sukai, bila kita percaya kita bisa dan mampu di bidang yang kita cintai, dan mengerjakannya dengan antusiasme, dan mengertilah sebuah kata yang telah ditulis ribuan tahun lalu, bahwa “dimana hatimu berada, disanalah hartamu berada.”
3.Hubungan adalah dasar dari kehidupan manusia.
Ya, tanpa hubungan kita semua tidak dapat hidup, jadi taruhlah hubungan dalam prioritas anda, manusia adalah makhluk sosial, tidak ada hal yang lebih penting untuk memenangkan kehidupan daripada dengan cara memenangkan cara dengan berhubungan dengan orang lain. orang yang sukses bukan orang yang paling pintar tapi mereka mengenal orang-orang yang bisa membantu dan mengangkat mereka. orang yang paling bahagia pun bukan orang yang paling banyak mempunyai uang, tapi mereka yang paling di kelilingi kasih sayang, coba resapi sebentar, dan silahkan anda pikirkan, bukankah begitu?
4. Uang bukan segalanya, tapi sangat penting
Simpanlah minimal 10% dari penghasilan yang anda dapatkan, lalu carilah sarana investasi untuk tabungan anda itu, bisa dengan membeli emas, tanah, bangunan, saham bahkan usaha kecil-kecilan seperti toko pulsa. Jika anda beralasan tidak memiliki banyak penghasilan untuk bisa di tabung, coba tengok ke kiri dan kanan anda, coba perhatikan entah itu teman atau siapapun dilingkungan anda, yang penghasilannya lebih kecil dari kita, tapi masih bisa hidup, jadi orang yang berpenghasilan, semakin besar penghasilannya, maka gaya hidupnya akan mengikuti penghasilan, lawanlah sifat ini.
5. Tetaplah menjadi Manusia yang baik.
Kita bisa menjadi orang paling sukses, bisa menjadi orang paling kaya, atau apapun, itu adalah bagian dari kehidupan, tapi semua itu akan sia-sia bila kita tidak tahu “untuk apa ini semua?” bila kita jadi menelantarkan keluarga kita untuk sebuah ilusi yang kita kira akan membahagiakan kita bila kita bekerja dan tak punya waktu untuk keluarga kita salah, bila kita tak pernah membagi kepemilikan kita dan berharap yang kita punya akan selalu ada, kita salah, bila kita bekerja tiap waktu dan tidak menyisahkan sedikit waktu untuk kebahagiaan diri kita sendiri menikmati apa yang kita sukai kita salah. Tetaplah menjadi pribadi yang baik, bahagiakan keluarga dan teman-temanmu, berikanlah sebagian yang kau miliki, untuk orang-orang yang berhak menerimanya, dan berilah dirimu sendiri hadiah bagi kerja kerasnya selama ini.
6. Berpusatlah kepada Tuhan.
Inilah hal yang paling penting, jadikanlah keseluruhan hidupmu untuk menyembah dan menjadi tangan beliau di dalam dunia ini, janganlah memisahkan ibadah dengan keseluruhan hidup kita untuk menyembah dan memuliakan beliau, lihatlah kisah-kisah para nabi, Tuhan memuliakan mereka bukan karena cara mereka menyembah tapi dengan kehidupan mereka dan pilihan-pilihan hidup yang mereka pilih setiap hari. Kehidupan mereka memancarkan ibadah mereka.tidak ada yang salah dengan beribadah, saya pun setuju kita harus beribadah kepada Tuhan, tapi ingatlah Tuhan menerima kehidupan seseorang baru menerima ibadahnya.
SHALAT MEMBENTUK PRIBADI SUKSES SEJATI DUNIA AKHIRAT
Shalat adalah ibadah utama seorang muslim. Tanpa shalat maka kemusliman seseorang dipertanyakan. Bahkan Rasulullah saw melarang menyalatkan orang meninggal yang tidak melaksanakan shalat selama hidupnya.
Disamping keutamaan yang sudah dijelaskan diatas, jika kita hayati dan maknai serta disimpulkan betapa banyak manfaat shalat untuk kehidupan kita. Berikut ini adalah manfaat shalat untuk meraih sukses sejati dunia dan akhirat  ;
1.      Shalat adalah sarana berkomunikasi kita dengan Allah swt. Sarana kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan kita yang telah menciptakan kita dan segala isi dunia ini. Shalat adalah mi’raj (bertemu) nya seorang mukmin dengan Robb-nya yaitu Allah swt. Dapat kita bayangkan jika komunikasi dan pertemuan dengan Allah swt ini sering dan rutin kita lakukan dengan baik, maka akan terwujud hubungan yang harmonis antara kita sebagai makhluk dengan Allah swt sebagai khalik. Maka Allah swt akan mencintai dan menyukai kita sebagai hamba-Nya. Tentu jika Allah swt telah menyukai hamba-Nya, maka Dia akan menjadi penolong, pelindung dan pemberi kekuatan kepada hamba-Nya tersebut. Sehingga kita akan memiliki kekuatan yang besar karena kita memohon kekuatan kepada Yang Maha Kuat.
2.      Shalat mengajarkan dan mendidik kita untuk membangun kepribadian kita menjadi pribadi yang visioner dan sukses dimasa depan. Pribadi yang visioner adalah pribadi yang berpikir jauh kedepan melampaui ruang dan waktu. Pribadi yang visioner adalah yang mempersiapkan masa depannya dari sekarang, baik didunia maupun akhirat. Shalat berfungsi untuk membangun karakter positif kita, sehingga siapa yang benar dan sungguh-sungguh shalatnya akan menjadi pribadi yang disiapkan dan menyiapkan dirinya untuk meraih kesuksesan dimasa depannya baik dunia maupun akhiratnya
3.      Shalat mengajarkan kita untuk membersihkan hati, pikiran, tubuh dan panca indra kita dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Sebelum shalat kita diharuskan berwudhu, membersihkan tangan kita, mulut kita, hidung kita, muka kita, telinga kita, kepala kita dan kaki kita. semua itu bermakna kita harus membersihkan semua panca indra kita dari kotoran noda dan dosa yang dapat merusaknya, karena semua anggota tubuh kita itu akan menjadi saksi dihari kiamat kelak apa yang sudah kita lakukan
4.      Shalat mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat memiliki waktu-waktu tertentu 5 kali dalam sehari semalam. Waktu-waktu shalat adalah waktu-waktu yang strategis dan penting bagi kita dalam kehidupan. Shalat subuh yang dilaksanakan di waktu pagi saat fajar menyingsing, mengajarkan kita untuk selalu bangun pagi ditengah suasana yang segar, sehat dan saat tubuh kita dalam keadaan fit setelah selesai istirahat diwaktu malam. Waktu subuh juga waktu yang utama untuk mencari rezki dan berjuang untuk meraih kesuksesan hidup dimuka bumi. Salah satu rahasia kesuksesan bangsa jepang adalah kebiasaan mereka untuk bangun dipagi hari dan mulai bekerja. Jam 4 sampai jam 5 pagi mereka sudah bangun, sehingga waktu kerja mereka juga lebih lama dibandingkan mereka yang baru bangun jam 7 pagi. Akibatnya mereka juga lebih sukses hari ini dalam teknologi dan kesejahteraan dibandingkan bangsa lain yang tidak memahami arti memanfaatkan waktu dengan baik. Shalat zuhur yang kita laksanakan disaat siang hari kita bekerja, dapat berfungsi merilekskan lagi tubuh dan pikiran kita sehingga menjadi lebih fit dan segar setelah selesai shalat. Shalat ashar dan maghrib menjelang sore dan malam yang menjadi pergantian waktu siang dan malam menjadi sarana bagi kita untuk kembali menghadap Allah swt, menenangkan dan menyucikan jiwa kita, serta melindungi kita dari kejahatan malam, dimana saat malam hari itulah syetan bergentayangan menggoda manusia. Sedangkan shalat isya ketika menjelang istirahat malam disaat kita bercengkrama dengan keluarga kita keluar ke masjid, ini dapat menjadi sarana silaturahim kita dengan saudara-saudara kita lainnya yang satu lingkungan dengan kita, yang mungkin tidak bertemu disiang harinya ketika kita sibuk bekerja.
5.      Shalat mendidik kita untuk senantiasa berdoa dan memohon kesuksesan dan kebahagiaan kepada Allah swt. Karena inti ibadah shalat sebenarnya adalah doa kita dengan Allah. Doa yang diterima Allah swt adalah satu-satunya yang dapat mengubah takdir kata Rasulullah sw.  Doa yang kita ucapkan dalam shalat kalau kita pahami artinya adalah doa yang mengantarkan kita untuk meraih sukses dunia dan akhirat. Sebagai contoh dalam duduk antara dua sujud kita membaca doa yang artinya sebagai berikut “ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajat kami dan berilah rizki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku”. Coba kita perhatikan doa kita ini telah mencakup semua permintaan yang kita inginkan dalam  hidup ini yaitu ampunan dosa, kasih dari Allah, perbaikan/penyempurnaan kekurangan, naiknya derjat, rizki, petunjuk/ilmu, kesehatan dan kembali ampunan. Betapa kita telah berdoa kepada Allah swt tentang semua hal yang kita butuhkan dalam sholat, dan doa yang mustajab atau dikabulkan itu salat satunya adalah doa yang dilakukan dalam sholat. Makanya dapat dipastikan bahwa siapa yang sungguh-sungguh dalam sholatnya akan menjadi orang yang tinggi derajatnya, dikasihi manusia karena Allah swt saja mengasihinya, murah rezkinya,  sehat tubuhnya, tinggi ilmunya dan mendapat ampunan dari Allah swt.
6.      Shalat mendidik kita untuk menjadi pribadi yang khusuk dan kekhusukan itu yang akan mengantarkan kita meraih kesuksesan. Tentang khusuk dalam shalat ini adalah sesuatu yang sangat penting karena Allah swt berfirman Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam sholatnya ( QS Al Mukminun : 1-2). Kalau kita renungkan maka ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yang beruntung atau sukses itu adalah mereka yang beriman sekaligus khusuk dalam shalatnya. Ternyata Allah swt sendiri mengatakan secara tersirat kalau anda ingin sukses, maka anda harus beriman sekaligus khusuk dalam sholat. Jika kita lihat kondisi khusuk dalam shalat ini adalah kondisi yang tenang yaitu otak manusia berada dalam gelombang Alfa. Gelomba alfa adalah gelombang otak yang menurut pakar otak merupakan gelombang terbaik untuk mengoptimalkan potensi otak dan belajar. Artinya setiap shalat kita selalu mengaktifkan gelombang alfa otak kita minimal 5 kali sehari sehingga, dapat dipastikan kecerdasan dan kemampuan otak orang yang shalat akan jauh lebih baik dari orang yang tidak shalat.
7.      Shalat yang dilaksanakan dengan khusuk dan sungguh-sungguh dapat mencegah kita dari kemunafikan. Shalat adalah pembeda antara orang beriman dan munafiq. Karena salah satu cirri orang munafiq adalah orang yang ketika mereka berdiri dalam shalatnya, mereka berdiri dalam keadaan malas kata Nabi saw. Termasuk yang melaksanakan shalat tanpa tumakninah ( jeda) yaitu dengan shalat secepat kilat, tergesa-gesa dan asal jadi saja. Bahkan Rasulullah saw mengatakan siapa yang tidak menyempurnakan gerakan dan bacaan shalatnya mereka dijuluki pencuri terbesar. Kemunafiqan adalah penyakit yang dapat menggagalkan manusia dunia dan akhirat. Orang-orang munafiq memiliki sifat suka ingkar janji, berdusta, khianat dan jika bermusuhkan dia adalah orang yang licik dan keji kata Nabi saw. Sholat yang khusuk niscaya dapat memperbaiki dan menjadi terapi kemunafiqan ini menjauh dari diri kita.
8.      Shalat mendidik kita menjadi pribadi yang shabar. Allah swt menggandengkan shabar dan shalat sebagai penolong manusia dalam Surat Al Baqarah 153. Hal ini dapat kita artikan bahwa manusia yang sabar-lah yang dapat melaksanakan shalat dan orang yang shalat dengan baik akan “terlatih” untuk menjadi pribadi yang sabar. Manusia tidak bisa langsung hebat melakuksan sesuatu tanpa latihan, hanya mereka yang berlatih keras dan rutinlah yang akan dapat memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang tertentu, sehingga mereka dihargai manusia karena keahlian dan prestasinya tersebut. Shalat adalah sarana latihan untuk meraih kesabaran dan pertolongan Allah. Pertolongan Allah itu hanya akan datang ketika dalam kesulitan kalau manusia itu mau menolong dirinya sendiri yaitu dengan sabar dan shalat. Karena perubahan dan kebaikan itu harus dimulai dari diri kita dulu, barulah nanti Allah swt akan menambah berkah, besarnya dan nikmat yang akan kita raih tersebut. Tidak mungkin tanpa usaha dan perbaikan diri serta tindakan atau latihan kita akan langsung mendapatkan pertolongan Allah swt.

KESIMPULAN
Pada dasarnya sukses bisa diraih oleh siapa saja selama kita mau berusaha untuk menggapainya. Sukses bukan berarti tak pernah gagal, akan tetapi sukses merupakan sebuah perjuangan dari kegagalan. Kesuksesan bisa kita capai kalau kita menjalaninya dengan penuh ikhlas dan tak kenal lelah.Sehingga hidup kita bisa damai, tenang, tentram dan bahagia.Kadang-kadang kita selalu merasa gagal dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan, itu merupakan hal yang wajar. Karena sesuai dengan sifat manusia yang selalu merasa tak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya. Oleh karena itu untuk menghindari sifat-sifa yang seperti itu, maka kita harus selalu mensyukuri nikmat Allah SWT. yang telah diberikan pada kita. Sukses bukanlah takdir, melainkan sebuah pilihan hidup yang harus kita pilih agar kita bisa semangat dalam menjalankannya.Karena sukses itu sendiri adalah sebuah perjalanan hidup yang berkesinambungan, yang selalu kita harapkan lebih baik dari sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud..Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : Balai Pustaka, 1996
Kartini Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan .Jakarta:PT. Grafindo Persada. 1998
Lierberman.Education as a Profesion.New Jersey : Prentice Hall. . 1987
Mondy dan Noe, HumanResource Management, Massachusetts : Allyn & Bacon. , 1991

tugas UAS kewirausahaan


Kepercayaan Diri
PENDAHULUAN
Makhluk hidup yang ada di dunia ini hidup dengan berbagai permasalahannya, khususnya sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk menjalankan roda kehidupannya. Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya (Gerungan, 1996; 24). Terutama pada masa remaja yang merupakan masa peralihan yaitu antara masa anak-anak ke masa dewasa.Pada saat inilah individu itu mengalami pertumbuhan yang cepat, baik dari segi fisik maupun psikologis.Mereka juga bukan lagi sebagai kanak-kanak, dalam arti luas ditinjau dari segi postur fisik, sikap dan prilakunya, namun mereka juga belum dapat dikatakan dewasa.Bilamana anak memasuki masa remaja, mereka tidak menyadari bahwa suatu tahap perkembanggan baru telah dimasukinya.Perubahan yang paling menyolok dan mudah diamati adalah perubahan fisiknya.Anak yang telah mengijak masa remaja biasanya kurang menyadari perkembangan fisik yang dialaminya. Pada umumnya remaja diharapkan mampu untuk bersikap, berpikir,dan bertingkah laku yang sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Sehingga remaja memikul tugas dan tanggungjawab yang disebut sebagai tugas-tugas perkembangan, antara lain mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya baik dengan pria maupun wanita ( Hurlock, 1999: 209 ).
Pada remaja yang tidak berhasil menguasai tugas perkembangannya, tidak dapat memenuhi harapan-harapan tersebut, maka dapat menimbulkan akibat yang kurang baik dalam perkembangan kepribadian remaja tersebut. Remaja sebagai mahluk sosial yang hidup berkelompok diharapkan dapat berinteraksi dengan yang lain agar dapat dikatakan sebagai individu yang dapat menyesuaikan diri dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya. Maka mereka akan cenderung menjadi remaja yang mudah bergaul, lebih hangat, dan terbuka menghadapi orang lain dalam situasi apapun. Dimana dengan tahap perkembangan yang baik remaja akan cenderungan menjadi individu yang mudah bergaul dengan memiliki rasa percaya diri dan sikap terbuka dalam kehidupan sosialnya.
Sedangkan Pfeiffer ( dalam Hurlock, 1999:211 ) mengatakan bahwa pada masa remaja akan muncul keprihatinan perubahan fisiknya. Dia mengatakan bahwa hanya sedikit remaja yang mengalami karteksis atau merasa puas dengan bentuk tubuhnya.Ketidakpuasan hanya dialami beberapa bagian tubuh tertentu dan hal ini kebayakan dialami oleh remaja yang memiliki kurang rasa percaya diri.Kegagalan mengalami karteksis tubuh menjadi salah satu penyebab timbulnya konsep diri yang kurang baik dan kurang harga diri dan percaya diri selama masa remaja. Sesuai dengan yang telah dilakukan sejumlah peneliti (dalam Santrock, 2003: 336-338) yang telah menemukan bahwa penampilan fisik merupakan suatu kontribusi yang sangat berpengaruh pada rasa percaya diri ( Adam,dkk). Sebagai contoh adalah pada penelitian Harter (1989).
Penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat dengan rasa percaya diri secara umum, yang kemudian diikuti oleh penerimaan sosial teman sebaya. Pemahaman tentang hakikat percaya diri akan lebih jelas jika seseorang melihat secara langsung berbagai peristiwa yang dialami oleh diri sendiri atau orang lain. Berdasarkan berbagai peristiwa atau pengalaman tadi, bisa dilihat gejala-gejala tingkah laku seseorang yang menggambarkan adanyarasapercayadiriatautidak (Hakim, 2002:2).
Menurut Tina Afiatin dan Sri Mulyani.M (1998:66) Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Tina Afiatin dan Sri Mulyani.M, mengambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri ciri-cirinya: individu merasa yakin terhadap tindakan yang dilakukan, individu merasa diterima oleh kelompoknya, dan individu percaya sekali terhadap dirinya serta memiliki ketenangan sikap. Individu yang memiliki rasa percaya diri dalam lingkungan sosial selalu bersifat terbuka, terus-terang, berani mengambil tantangan dan berani menjelaskan ide-ide ataupun pilihan-pilihannya.Rasa percaya diri dapat berkembang baik sesuai porsinya jika remaja dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dengan baik, dimana salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial.Remaja harus menyesuaiakan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaiakan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah.Yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian sosial dengan meningkatkannya pengaruh kelompok teman sebaya, perubahan dalam prilaku sosial, pengelompokkan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai dalam dukungan dan penolakan sosial.
Penyesuaian sosial menurut Hurlock (1978:287) merupakan keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Sesuai dengan hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti remaja memiliki permasalahan dengan kepercayaan dirinya dalam melakukan penyesuaian sosial di lingkungan sosialnya yang disebabkan oleh beberapa hal misalnya pembentukan konsep diri yang kurang dalam perubahan fisik dan perannya dalam lingkungan sosial yang lebih besar. Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan prilaku sosial akan memberikan kesempatan pada remaja untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial, sehingga penyesuaian diri dalam situasi sosial bertambah baik. Dengan demikian remaja memiliki kepercayaan diri yang dapat diungkapkan melalui sikap yang tenang dan simbang dalam situasi sosial (Hurlock, 1999: 213-214).
Tetapi apabila dalam lingkungan sosialnya remaja mengalami perasaan rendah diri dan terasing maka akan berpeluang untuk mengalami gangguan kepribadian dibandingkan remaja yang diterima secara sosial. Dengan adanya konsep diri yang tidak menyenangkan ini akan menimbulkan penyesuaian diri yang buruk dan hubungan sosial yang tidak memuaskan, disamping itu akan merusak rasa percaya diri dan harga diri si anak (Hurlock, 1978: 297). Remaja akan diterima baik ditengah-tengah pergaulannya, apabila remaja mampu menyelaraskan dirinya dengan norma-norma dan aturan yang berlaku dilingkungannya. Sebaliknya, penolakan akan dilakukan apabila remaja menentang atau tidak mampu mengadakan penyesuaian tersebut. Maka penyesuaian sosial dari orang lain akan membuat remaja lebih dapat melalui periode masa perkembangannya, mengembangkan potensinya serta kemampuan sosialnya tanpa merasa rendah diri karena kekurangan yang dimilikinya. Penyesuaian sosial menurut Hurlock (1978:287) merupakan keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya.

TUJUAN
1.      Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
2.      Selalu berfikiran positif dan realistis
3.      Mengembangkan potensi serta kemampuan sosial yang dimiliki
4.      Dapat bersosialisasi dengan baik dan tidak terasingkan dari khalayak.

MATERI
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan kepercayaan diri yaitu ada empat macam, yaitu :
1.      Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
2.      Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
3.      Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4.      Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
Berdasarkan itu semua, dapat diambil kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Ciri-ciri Percaya Diri
Menurut Anita Lie (2003:4) menyatakan ada beberapa ciri-ciri perilaku yang mencerminkan percaya diri:
1.      Yakin pada diri sendiri
2.      Tidak bergantung kepada orang lain
3.      Tidak ragu-ragu
4.      Merasa diri berharga
5.      Tidak menyombongkan diri
6.      Memiliki keberanian untuk bertindak
7.      Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain
Orang yang memiliki percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik atau setidaknya memiliki kemampuan untuk belajar cara-cara menyelesaikan tugas tersebut. Orang yang percaya diri mempunyai keberanian dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya sendiri. Selanjutnya orang yang percaya diri juga akan dipercaya oleh orang lain.

Timbulnya rasa percaya diri
Percaya diri adalah modal dasar seorang anak dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Ketika baru dilahirkan, seorang anak sangat bergantung pada orang dewasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses selanjutnya anak berhasi bertahan hidup dan makin meningkatkan berbagai  kemampuan untuk mengurangi ketergantungan pada orang dewasa dalam memenuhi kebutuhan sendiri.  Kehidupan keluarga yang hangat dan hubungan antar keluarga yang erat akan memberikan rasa  aman. Selanjutnya rasa aman ini memungkinkan anak memperoleh modal dasar percaya diri dan mengembangkan modal dasar ini. Dengan percaya diri, anak akhirnya menjadi pribadi yang sehat dan mandiri.

Tujuan percaya diri
Percaya diri bertujuan agar anak tumbuh dalam pengalaman dan kemampuan yang akhirnya menjadi  pribadi yang sehat dan mandiri. Dalam suatu proses anak makin meningkatkan berbagai kemampuan untuk mengurangi ketergantungan pada orang dewasa atau orang lain dalam memenuhi kebutuhan sendiri. Dengan mandiri anak akan tumbuh menjadi dewasa dan bertanggung jawa. Mandiri dan bertanggung jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana kita beraksi terhadap situasi setiap hari yang memerlukan beberapa jenis keputusan bersifat moral.

Masalah Percaya Diri
Ketika kepercayaan diri dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap
sebagai berikut :
1.      Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
2.      Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
3.      Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
4.      Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5.      Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
6.      Canggung dalam menghadapi orang
7.      Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
8.      Sering memiliki harapan yang tidak realistis
9.      Terlalu perfeksionis
10.  Terlalu sensitif (perasa)

Bagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan-diri atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri, mungkin bisa menjadikan langkah-langkah berikut ini sebagai proses latihan:

1.Menciptakan definisi diri positif

Steve Chandler mengatakan, “Cara terbaik untuk mengubah sistem keyakinanmu adalah mengubah definisi dirimu.” Bagaimana menciptkan definisi diri positif. Di antara cara yang bisa kita lakukan adalah:

o Membuat kesimpulan yang positif tentang diri sendiri / membuat opini yang positif tentang diri sendiri. Positif di sini artinya yang bisa mendorong atau yang bisa membangun, bukan yang merusak atau yang menghancurkan.

o Belajar melihat bagian-bagian positif / kelebihan / kekuatan yang kita miliki

o Membuka dialog dengan diri sendiri tentang hal-hal positif yang bisa kita lakukan, dari mulai yang paling kecil dan dari mulai yang bisa kita lakukan hari ini.

Selain itu, yang perlu dilakukan adalah menghentikan opini diri negatif yang muncul, seperti misalnya saya tidak punya kelebihan apa-apa, hidup saya tidak berharga, saya hanya beban masyarakat, dan seterusnya.Setelah kita menghentikan, tugas kita adalah menggantinya dengan yang positif, konstruktif dan motivatif.Ini hanya syarat awal dan tidak cukup untuk membangun kepercayaan diri.

2.Memperjuangkan keinginan yang positif

Selanjutnya adalah merumuskan program / agenda perbaikan diri. Ini bisa berbentuk misalnya memiliki target baru yang hendak kita wujudkan atau merumuskan langkah-langkah positif yang hendak kita lakukan. Entah itu besar atau kecil, intinya harus ada perubahan atau peningkatan ke arah yang lebih positif.Semakin banyak hal-hal positif (target, tujuan atau keinginan) yang sanggup kita wujudkan, semakin kuatlah pede kita. Kita perlu ingat bahwa pada akhirnya kita hanya akan menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang baik buat kita. Titik.Tidak ada yang bisa mengganti prinsip ini.

3.Mengatasi masalah secara positif

Pede juga bisa diperkuat dengan cara memberikan bukti kepada diri sendiri bahwa kita ternyata berhasil mengatasi masalah yang menimpa kita. Semakin banyak masalah yang sanggup kita selesaikan, semakin kuatlah pede. Lama kelamaan kita menjadi orang yang tidak mudah minder ketika menghadapi masalah. Karena itu ada yang mengingatkan, begitu kita sudah terbiasa menggunakan jurus pasrah atau kalah, ini nanti akan menjadi kebiasaan yang membuat kita seringkali bermasalah.

4.Memiliki dasar keputusan yang positif.

Kalau dibaca dari praktek hidup secara keseluruhan, memang tidak ada orang yang selalu yakin atas kemampuannya dalam menghadapi masalah atau dalam mewujudkan keinginan.Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja sempat goyah ketika tiba-tiba realitas berubah secara tak terduga-duga. Tapi, Gandhi punya cara yang bisa kita tiru: “Ketika saya putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh dengan kebenaran dan cinta selalu menang. Ada beberapa tirani dan pembunuhan yang sepintas sepertinya menang tetapi akhirnya kalah.Pikirkan ucapan saya ini, SELALU”.Artinya, kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa langkahnya sudah dilandasi oleh prinsip-prinsip yang benar.

KESIMPULAN
Pada dasarnya setiap orang yang dilahirkan memiliki potensi yang unik dan mereka lebih tertarik pada dirinya sendiri hanya saja sebagai manusia terkadang dalam menjalani hidup ini sering tidak terpikirkan bahwa mereka terlahir dengan kepribadian dan potensi yang besar melebihi apa yang mereka pikirkan.
Berbicara tentang bagaimana cara meningkatkan percaya diri tentunya sangat berkaitan dengan cara berpikir dan bagaimana mengenali diri kita dengan baik, maka langkah awal yang sudah sepatutnya kita lakukan adalah mengarahkan pikiran kita agar selalu berpikir positif terutama dalam hal penilaian terhadap diri sendiri.http://www.metris-community.com/wp-content/plugins/php-image-cache/image.php?path=/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Bagi Orang yang memiliki self esteem dan rasa percaya diri yang baik mereka memiliki kecenderungan untuk selalu melihat hal-hal positif yang melekat pada dirinya sendiri dan tidak menjadikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki sebagai penghalang dalam mencapai sebuah tujuan karena mereka memiliki kepribadian yang tangguh dan mempunyai pandangan yang sangat jelas mengenai tujuan hidup dan jati diri mereka.
Rasa percaya diri inilah yang dimiliki oleh orang-orang sukses dan menjadi ciri khas mereka. Mereka sungguh-sungguh paham dengan potensi dan kemampuan yang mereka miliki sehingga ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah mereka dapat melaluinya dengan baik meskipun dalam prosesnya mereka menemui berbagai kegagalan dan disaat mengalami kegagalan mereka selalu berhasil membangun rasa percaya diri untuk selalu bangkit  . Rasa inilah yang selalu dimiliki oleh orang-orang sukses dan menjadi ciri khas mereka. Mereka sungguh-sungguh paham dengan potensi dan kemampuan yang mereka miliki sehingga ketika sedang berhadapan dengan sebuah masalah mereka dapat melaluinya dengan baik meskipun dalam prosesnya mereka menemui berbagai kegagalan dan disaat mengalami kegagalan mereka selalu berhasil membangun rasa percaya diri untuk selalu bangkit.


DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi..Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja.Jakarta : Masagung, 1992
Milton R. Charles..Human Behaviour in Organizatiaons, three levels of Behaviour New Jersey, Prentice Inc. 1981